Kamis, 13 Oktober 2016

STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA CERPEN DARI BALIK JENDELA KARYA AHMAD SASTRA



STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA
PADA CERPEN DARI BALIK JENDELA KARYA AHMAD SASTRA
 

Diajukan sebagai tugas dan syarat kelulusan mata kuliah Kajian Prosa Fiksi tahun akademik 2016

Kelompok 4

Disusun oleh:

1. Dian Purwaningrum            (1401040092)
2. Siti Fatimatuzzahro             (1401040093)
3. Zulfa Itsna Amalya             (1401040094)
4. Mindriyani                          (1401040097)




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2016




BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Karya sastra merupakan serangkaian penuangan ide, pemikiran, dan ekspresi yang dilakukan pengarang melalui interpretasi terhadap kehidupan yang direfleksikan melalui bahasa-bahasa pilihan. Sehingga, sumber penciptaanya berdasarkan kehidupan secara menyeluruh. Oleh karena itu, karya sastra menawarkan sejumlah nilai kehidupan, nilai-nilai yang bermakna bagi kehidupan, mengarahkan, dan meningkatkan kualitas hidup sebagai manusia. Kebermanfaatan inilah yang menjadikan perlu mengenal karya sastra demi kebermanfaatan           bagi    kehidupan.
Cerpen atau cerita pendek merupakan karya sastra yang bersifat fiksi. Berbeda dengan novel yang juga merupakan karya sastra sifatnya sama, namun cerpen lebih padat dalam penyampaian ceritanya. kepadatan tersebut semakin menguatkan nilai dalam cerita tersebut.
Pada makalah ini akan membahas unsur kepribadian dalam tokoh utama  yang terdapat dalam cerpen yang berjudul Dari Balik Jendela Karya Ahmad Sastra dengan menggunakan pendekaatan teori Setruktur Kepribadian yang di  populerkan oleh  Sigmund Freud, yang mana dalam teori ini terdapat tiga unsur yaitu : Id, Ego Dan Superego nantinya teori ini akan digunakan sebagai jembatan utuk mengkaji teks cerpen yang sudah dipilih.

B.            Rumusan Masalah
Bagaimana Struktur Kepribadian tokoh utama pada cerpen Dari Balik Jendela karya Ahmad Sastra ?

C.           Tujuan
1.      Untuk mendeskripsikan unsur intrinsik pada cerpen
2.      Untuk mengetahui struktur kepribadian tokoh utama pada cerpen



D.           Manfaat
1.      Menambah pengetahuan pembaca mengenai unsur intrinsik pada cerpen
2.      Menambah pemahaman tentang struktur kepribadian tokoh utama paada cerpen






BAB II
LANDASAN TEORI
A.      Unsur intrinsik

Cerita pendek memiliki beberapa unsur intrinsik salah satunya yaitu tokoh dan penokohan. Dalam pembicaraan sebuah cerita pendek sering dipergunakan istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama.

Tokoh cerita ialah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memilki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diespresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Sedangkan penokohan ialah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.

B.       Struktural Kepribadian

Menurut  Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego, berikut penjelasanya :

1.        Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin. Jika kita diperintah seluruhnya oleh prinsip kesenangan, kita mungkin menemukan diri kita meraih hal-hal yang kita inginkan dari tangan orang lain untuk memuaskan keinginan kita sendiri. Perilaku semacam ini akan baik mengganggu dan sosial tidak dapat diterima. Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari objek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.

2.        Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.
Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.

3.        Superego
Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

Ada dua bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.
Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.








BAB III
PEMBAHASAN
Menurut  Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego. Pada cerpen yang berjudul Dari Balik Jendela karya Ahmad Sastra terdapat tiga kepribadian, yaitu id, ego, dan superego. Sebelum mengetahui struktur kepribadian pada cerpen, langkah awal yang dilakukan ialah dengan menganalisis unsur intrinsik yaitu tokoh dan penokohan.

A.      Unsur Intrinsik

Unsur intrinsika dalam cerpen yang dianalisis hanya unsur tokoh dan penokohan saja sebab unsur iilah yang lebih menunjukan unsur kepribadian tokoh, untuk lebih jelasnya akan dibahas berikut ini :

a)    Tokoh dalam cerpen Dari Balik Jendela terdiri dari tiga tokoh yaitu, Pak Rahmat, Pak Mahmud, dan Abah Sudarma.

b)   Penokohan dari masing-masing tokoh yaitu :

Abah Sudarma merupakan tokoh yang  memiliki sifat bersahaja dan rendah hati, hal ini digambarkan pada penggambaran tokoh dalam paragraf kedua. Berikut kutipan cerita pendek:

 “Abah Sudarma, sosok bersahaja dan rendah hati itu menghabiskan hampir seluruh masa tuanya dengan memberikan pengobatan tradisional bagi pasien-pasien yang telah lanjut usia. Dengan hati tulus dan sabar tanpa berharap upah, Abah Sudarma tak pernah lelah mengobati para pasien usia senja yang tak bermateri. Kebanyakan pasien adalah mereka yang tak berkemampuan harta. Senyum selalu tampak dari wajah keriput Abah Sudarma seiap kali pasien menghampiri biliknya.”

Pak Mahmud memiliki hati yang tulus dalam menolong sesama, baik, dan memiliki semangat hidup yang tinggi. Berikut kutipan cerita pendek Dari Balik Jendela:

“meski terbata-bata daan sering kali tidak sistematis, setiap ungkapan cerita Pak Mahmud mengalir tanpa beban. Energi ketulusaan begitu kuat berhembus dari setiap kalimat dari lisan Pak Mahmud. Meski hanya mantan tukang palkir, kebikan hatinya memberikan gairah dan semangat hidup bagi Pak Rahmat yang kini usianya genap 65 tahun. Sementara, Pak Mamhud sendiri usianya telah hampir mendekati 72 tahun. Meski usianya telah senja, tak tampak kelelahan dan keluhan, namun semangat dan optimisme terus mengalir dari mulut Paak Mahmud.

Tokoh ketiga yaitu Pak Ramhat, beliau memiliki sifat yang hampir sama dengan pak Mahmud yaitu memiliki semangat hidup yang tinggi, rajin beribadah, ramah, dan optimis dalam menghadapi masalahnya. Berikut kutipan cerita pendek Dari Balik Jendela

“dan seperti biasanya pagi itu tubuh Pak Rahmat begitu ringan dan beberapa anggota tubuh sudah bisa digerakan yang seblumnya hampir sekujur tubuh tak mampu digerakkan. Seperti biasa, setelah melakukan tayamum, pak rahmat melakukan solat subuh meski hanya dengan kedipan mata dan sedikit gerakan tangan seperti tanda gerak solat. Seperti biasa juga, usai solat subuh, Pak Rahmat tidak lupa menyapa sahabat baiknya yang sudah awal di meja duduk dekat jendela itu.”




Setelah selesai menganalis tokoh dan penokohan, langkah selanjutnya ialah menganalisis struktur kepribadian yang terdiri dari id, ego, dan super ego.

B.       Struktural Kepribadian

1.      Id

Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan-keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan. Berikut bukti penggalan teks yang menunjukkan unsur kepribadian id pada cerpen:
“Gairah hidupnya mengalah usia senja. Energi inilah yang telah membangkitkan kembali jiwa Pak Rahmat untuk segera sembuh dan menjalani sisa hidupnya lebih bermakna dan berkarya.” Penggalan teks di atas menunjukan bahwa Pak Rahmat memiliki kepribadian id, karena dari teks di atas dapat di pahami bahwa Pak Rahmat memiliki keinginan yang keras agar dirinya cepat sembuh.

2.      Ego
Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Berikut bukti penggalan teks yang menunjukan unsur kepribadain ego pada cerpen :
“Dengan agak payah, akhirnya Pak Rahmat bisa juga mendekatkan kepalanya ke jendela karena tidak sabar ingin melihat pemandangan indah di balik jendela itu. Betapa terkejutnya hati Pak Rahmat. Ternyata, dari balik jendela tak ada apa-apa kecuali sepetak ladang tak tergarap milik Abah Sudarma yang dipenuhi oleh rumpu-rumput liar tak beraturan.” Dari teks di atas dapat di simpulkan bahwa Pak Rahmat memiliki kepribadian ego. Karena keinginan dari Pak Rahmat itu bisa terpenuhi yaitu keinginan beliau yang bisa melihat keluar jendela dan melihat keadaan sekitarmya.

3.      Superego
Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

Ada dua bagian superego:
Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh figur otoritas orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.
Hati nurani mencakup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Perilaku ini sering dilarang dan menyebabkan buruk, konsekuensi atau hukuman perasaan bersalah dan penyesalan. Superego bertindak untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku kita. Ia bekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip-prinsip realistis. Superego hadir dalam sadar, prasadar dan tidak sadar.
Akan tetapi dalam Cerpen Dari Balik Jendela yang kami analisis hanya terdapat satu bagian superego yakni bagian Hati Nurani, berikut pemaparanya.

            “ Kepada Abah Sudarma, Pak Rahmat berccerita panjang tentang apa yang telah dilakukan Pak Mahmud kepadanya selama ini. Apa sebenarnya tujuan Pak Mahmud melakukan semua ini pada dirinya.”
“Sebenarnya Pak Mahmud itu tidak bisa melihat sama sekali. Dia mengalami kebutaan setelah mengalami kecelakaan setahun setelah tak lagi bertugas sebagi satpam, mungkin Pak Mahmud ingin membesarkan jiwa Pak Rahmat, kata abah.”
“ Maha besar Allah, muliakan sahabat terbaik hamba ya Allah,” batin Pak Rahmat. Air mata kembali membasahi pipinya.”
Dari kutipan teks di atas menunjukkan bahwa Pak Rahmat mempunyai kepribadian super ego, karena Pak Rahmat mengalami sebuah penyesalan ketika ia mengetahui bahwa Pak Mahmud selama bersamanya ternyata ia mengalami kebutaan dan Pak Rahmat baru mengetahui setelah Abah menceritakan penyakit yang sebenarnya diderita oleh Pak Mahmud.











BAB IV
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tokoh dan penokohan dalam cerita pendek Dari Balik Jendela:
1.      Abah Sudarma merupakan tokoh yang  memiliki sifat bersahaja dan rendah hati, hal ini digambarkan pada penggambaran tokoh dalam paragraf kedua.
2.      Pak Mahmud memiliki hati yang tulus dalam menolong sesama, baik, dan memiliki semangat hidup yang tinggi. Hal ini digambarkan pada penggambaran tokoh dalam paragraf kesembilan.
3.      Tokoh ketiga yaitu Pak Ramhat, beliau memiliki sifat yang hampir sama dengan pak Mahmud yaitu memiliki semangat hidup yang tinggi, rajin beribadah, ramah, dan optimis dalam menghadapi masalahnya. Penggambaran watak tokoh Pak Rahmat terdapat pada paragraf ke-16.
Dan struktur kepribadian dari cerita pendek ini terdiri atas id, ego, dan superego.




1 komentar: