Senin, 26 September 2016

Analiais Cerpen yang Berjudul Orang-orang Seberang Kali Karya Ahmad Tohari, Dengan Pendekatan Kajian Setruktural Genetik.



Analiais Cerpen yang Berjudul Orang-orang Seberang Kali
Karya Ahmad Tohari,
Dengan Pendekatan Kajian Setruktural Genetik.






DI AJUKAN SEBAGAI TUGAS PENGGANTI UTS DAN SYARAT KELULUSAN MATA KULIAH SOSIOLOGI SASTRA SEMESTER 2 TAHUN AKADEMIK 2015




Oleh

MINDRIYANI

1401040097






PENDIDIKAN BAHSA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015





A.                Abstrak

Penelitian ini mengkaji unsur-unsur yang terdapat pada kumpulan cerpen, yaitu unsur  instrinsik cerpen meliputi alur, penokohan, dan amanat. Setiap orang pada umumnya memiliki pendapat dan penafsiran yang berbeda terhadap suatu cerpen. Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yang ada di dalam cerpen yang berfungsi untuk membentuk suatu cerpen. Penokohan adalah cara pengarang menyajikan watak tokoh dalam cerita. Amanat adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah kajian setrukturalisme genetik. Kajian setrukturalisme genetik adalah cabang penelitian sastra secara struktural yang tak murni. Dan lebih menekankan hubungan karya sastra dari lingkungan sosial. Setrukturalisme genetik menganggap bahwa karya sastra tidak hanya setatis, tapi merupakan dinamis karena merupakan produk dari sejarah yang dihayati oleh masyarakat asal karya sastra yang bersangkutan. Penelitian ini memandang dari dua sudut : yang pertama yaitu unsur intrinsik (sebagai data dasar). Yang kedua dari unsur ekstrinsik (unsur realitas masyarakat, aspek sosial, budaya, politik dan ekonomi). Ada dua kerangka besar dalm setudi setrukturalisme genetik : (1) Hubungan antara makna suatu unsur dengann unsur yang lainya dalam suatu karya sastra yang sama. (2) hubunganag tersebut membentuk suatu jaringan yang saling berkaitan. Maka untuk mengetahui isi dari sebuah cerpen harus dilakukan pembedahan seperti yang dilakukan penulis.









B.                 Pendahuluan
Karya sastra merupakan serangkaian penuangan ide, pemikiran, dan ekspresi yang dilakukan pengarang melalui interpretasi terhadap kehidupan yang direfleksikan melalui bahasa-bahasa pilihan. Sehingga, sumber penciptaanya berdasarkan kehidupan secara menyeluruh. Oleh karena itu, karya sastra menawarkan sejumlah nilai kehidupan, nilai-nilai yang bermakna bagi kehidupan, mengarahkan, dan meningkatkan kualitas hidup sebagai manusia. Kebermanfaatan inilah yang menjadikan perlu mengenal karya sastra demi kebermanfaatan bagi kehidupan.
Cerpen atau cerita pendek merupakan karya sastra yang bersifat fiksi. Berbeda dengan novel yang juga merupakan karya sastra bersifat fiksi, cerpen lebih padat dalam penyampaian ceritanya. kepadatan tersebut semakin menguatkan nilai dalam cerita tersebut. Untuk memahami nilai-nilai di dalamnya, maka perlu melihat isinya dengan cara membedah karya tersebut melalui unsur-unsur pembangunnya, yaitu unsur-unsur intrinsik. Unsur-unsur instrinsik tersebut antara lain: judul, tema, plot, latar, penokohan, dan sudut pandang. Dari situlah kemudian ditarik garis besar kesimpulan keterkaitan antar unsur-unsur untuk menentukan makna baik tersurat maupun tersirat dari cerita yang disampaikan. 


C.                Pembahasan

1.      Analisis dilihat dari segi unsur intrinsik

a.       Tema pada cerpen adalah tentang keagamaan, karena. Aku duduk di dekat kepala Madrakum. Kang Samin membuka jendela singkap yang selalu ditopang dengan sebilah kayu. Kang Samin menduga aku akan membaca kitab. Dia tidak tahu saya hafal Surah Yasin di luar kepala.
b.      Tokoh yang terdapat dalam cerpen : Samin, ia adalah teman madrakum. Madrakum adalah orang yang suka mengadu ayam sekaligus sebagai botoh (wasit) dan Ahmad Tohari sebagai penulis sekaligus orang yang mengalami cerita tersebut dan di dalam cerpen ia menggunakan nama Aku.
c.        Latar  dari cerpen berada disebuah desa yang terletak di pinggir kali. Di tersebut dijadikan sarang tempat orang mengadu ayam. Disini madrakum berperan sebagai  penyabung sekaligus wasit sabung ayam. 

d.      Alur dalam cerpen ini ada dua yaitu :
Alur maju. Pagi masih terang. Aku dan kang Samin masih berdiri di halaman. Aku melihat ada kampret masuk kedalam lubang pokok kelapa. Ada ayam betina membimbing anak-anaknya keluar dari dalam kandang. Di mbelakangku bunga, mulai di rubung lebah. Dan mimik kang samin semakin jelas.  Lalu aku menyuruh kang Samin “baik. Silahkan pulang dulu nanti aku menyusul.” Aku segera menyusul, melewati titian batang pinang itu hari sudah benar-benar terang. Pakis-pakis di tebing parit hijau dan segar dan tetes-tetes embun di puncaknya.
Alur mundur. kecuali rabu kemarin. Kemari kami pulang dari surau kala pagi masih remang oleh kabut, ada orang seberang kali sudah berdiri di halaman rumahku.
e.       Penokohan setelah penulis menganalisis ada satu penokohan yaitu protagonis. Samin “ anu, mas. Mbok sampaean mau pergi ke rumah     Madrakum, sekarang. Jenguklah dia. Kasiha, mas.”
Ketika kang samin minta tolong kepada si penulis cerpen yang kebetulan ia mengalaminya sendiri, “ baik. Sialahkan pulang dulu. Aku segera menyusul.” Ketika aku melewati titian batang pinag hari sudah benar-benar terang. Pakis-pakis di tebing parit hijau dan segar dengan tetes embun di pucuknya. Sesampainya di sana aku langsung membaca surah yasin yang memang saya hafal.
f.       Gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang menggunakan bahasa yang                                                  mudah di fahami oleh pembaca. Sehingga cerpen ini pas untuk di konsumsi masyarakat umum maupun masyarakat ber intelektual tinggi.
g.      Amanat. Disini penulis ingin menyampaikan amanat kepada pembaca agar          jangan  suka berjudi, apapun jenisnya. Karena judi itu haram dan dilarang oleh agama. Seperti cerpen ini orang yang suka berjudi. Sabung ayam belum mati pun sudah di siksa dengan di buat merasakan sakitnya ayam yang sedang di adu.
2.      Pandangan dunia pengarang dalam cerpen,
karena Ahmad Tohari berangkat dari lingkungan agama maka dalam berkarya pun banyak memasukan pesan-pesan moral. Seperti dalam karyanya yang berjudul Orang-orang Sebrang Kali yang menceritakan tentang  kisah hidup seorang penyabung ayam. ketika menjelang ajalnya tiba seakan dipersulit. Karena dosa-dosanya semasa hidupnya suka sekali mengadu ayam (sabung ayam). Ini ada sepenggal kisahnya yang di kutip dari cerpen tersebut. “menjelang ajalnya” madrakum berdiri dengan gagah. Lalu ia membuat gerakan-gerakan seperti ayam jago sedang mengombali betinaya.  Tidak hanya itu. Madrakum kemudian keluar halaman, lagi-lagi berdiri dengan megah. Matanya liar. Kedua tangannya mengembang untuk membuat gerakan-gerakan mengepak. Kaum kerabat yang terpana dibuat lebih kecut karena kemudian madrakum berkokok berkali-kali.  Suaranya demikian mirip dengan binatang yang di peliharaanya sehingga semua ayam jago di sebrang kali menyahutnya berganti-ganti. Tetappi semuanya segera berahir ketika madrakum jatuh melingkar di tana, mati. Disini ada pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Bahwa baik buruknya perbuatan kita dalam menjalani khidupan di dunia akan mendapat balasan dari sang pencipta. Dapat juga sebagai teguran kepada orang-orang yang suka berjudi khususnya sabung ayam, ketika di dunia saja sudah di persulit, padahal orang islam mengerti ketika  seseorang akan di ambil nyawanya rasanya sangat sakit. Tapi disini seperti dipermainkan ketika akan diambil nyawanya.


3.      Kondisi sosial masyarakat pada cerpen
Dalam cerpen ada dua kondisi sosial yang dapat dilihat. Seperti orang desa yang sudah moderen dalam hidup disini saat orang desa kemasjid untuk sholat subuh dan berdzikir serta bersosial dengan maju, lain halnya dengan orang sebrang kali. Pagi-pagi waktunya sholat subuh malah nongkrong dipekarangan sambil mengelus-elus ayam jago mereka yang siap di adu. bahkan dari mereka sama sekali tidak ada yang bisa mengaji. Sungguh rugi hidup mereka. Mungkin karena sejak kecil orang-orang ini lebih akrab dengan ayam dari pada dengan ustad. Ketika botoh sabung ayam sebrang kali sekarat, sampai-sampai mememaggil orang di desa agar  mau membacakan surah yassin untuk sibotoh. Ini ada sebagian kalimat yang menunjukan demikian. “anu, mas. Orang-orang seperti sampean kan mengerti bagai mana cara membuat orang sekarat cepet mati.” “Aku mengerti maksudmu. Membaca surah yassin, kan? Tapi jangan keliru Ajal di tangan Tuhan.”


D.                     Kesimpulan dan Saran

Penulis menyimpulkan isi dari cerpen tersebut masih ada orang yang suka berjudi dengan dalih sabung ayam. Sebenarnya judi itu dilarang keras oleh agama karena judi dan mabuk adalah kelakuan setan. Jika ada orang yang suka berjudi dan mabuk itu termasuk setan.
Saran sebagai umat Islam Janganlah kau berjudi. apapun bentuk dan jenisnya judi itu perbuatan dosa. Apa lagi yang jadi alat berjudi ayam, padahal ayam sama-sama mahluk hidup yang di ciptakan Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar